Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sakaratul Maut dan Enam Tanda dalam Islam

Sakaratul Maut dan Enam Tanda dalam Islam


Sebagai makhluk hidup manusia tidak bisa terlepas dengan kematian, lantaran kematian adalah hasil dari akhir dari perjalanan manusia itu sendiri. Agama Islam memberikan cakupan batasan dalam masalah kematian yang dialami manusia yaitu berumur enam puluh tahun, sebagimana yang sudah diriwayatkan oleh baginda nabi Muhammad SAW. Yang mana arti sederhananya adalah ketika seorang manusia melebihi dari batas tersebut maka hanya tinggal menunggu tahap selanjutnya. Namun sebagai kodrat sejati yang mengatur kematian atau sakaratul maut adalah pemilik kuasa atas segalanya, yaitu Allah SWT.

Dalam islam kematian juga diartikan dengan sakaratul maut, kematian datang kepada siapa saja yang dikehendakinya, entah seorang manusia atau hamba yang masih muda-mudi, anak-anak dan bahkan lansia. 

Oleh sebab itu manusia yang sudah berumur enam puluh tahun lebih dianjurkan untuk tetap mengingat kematian dengan terus melakukan kebaikan-kebaikan sebagaimana yang sudah dicontohkan oleh baginda Nabi seperti perbanyak isitghfar, membaca sholawat dan bersedekah. Lantaran kematian dari seorang manusia tidak dapat ketahui secara nyata, dan hal ini bersifat misterius. Hanya saja ada beberapa hal yang dapat dilihat atau diketahui sebagai tanda akan datangnya sakaratul maut.
  1. Tanda dari seorang manusia yang menuju kematian yaitu ditandai dengan diikuti malaikat maut. Juga ditandai dengan rasa yang berdenyut dibagian pusar tubuh manusia, tanda ini membuktikan bahwa daun yang dituliskan nama manusia akan gugur dari pohon di atas Arasy.
  2. Tanda kedua dimulai dari 100 hari sebelum menjelang wafatnya seorang manusia atau hamba tuhan, tanda ini sering kali membuat seorang hamba tidak sadar dengan beberapa gejala seperti merasa menggigil pada seluruh tubuhnya, dimulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Namun seiring bergantinya hari biasanya tanda-tanda tersebut hanya sekilas saja dan juga perihal tersebut dirasa nikmat jika manusia merasakannya.
  3. Lanjut tujuh hari sebelum datangnya sakaratul maut atau datangnya kematian seorang hamba akan diuji dengan oleh Allah SWT dalam bentuk musibah seperti sakit, tidak memiliki selera makan. Tanda selera tidak memiliki nafsu makan tersebut adalah tidak lain untuk tetap menjaga agar perut kosong, sehingga ketika perut kosong akan meminimalisir benda najis yang keluar dari badan manusia.
  4. Pada tanda tiga hari menjelang datangnya kematian dari seorang manusia atau hamba akan merasakan denyutan dibagian tengah dahi, telinga terasa laju, mata merasakan keanehan seolah tidak bisa digerakkan dan telapak kaki terasa sulit untuk ditegakkan.
  5. Tanda satu hari menjelang kematian dari seorang manusia atau hamba adalah merasakan denyutan di bagian ubun-ubun kepala, dari tahap ini maka biasanya seorang hamba akan merasakan ingin tertidur pulas saja, tidak seperti biasanya. Ada pula yang tiba-tiba langsung jatuh terseungkur ke tanah lantaran tidak bisa menahan badan.
  6. Terakhir yaitu menjelang datangnya sakaratul maut adalah merasakan dingin di bagian pusar tubuh, hal semacam ini bersifat pelan-pelan lalu berlanjut turun ke pinggang dan akan berlanjut naik ke jakun. Sehingga terasa tertariknya ruh dari badan dan akan melewati ubun-ubun.
Dalam agama Islam dianjurkan ketika seorang manusia sudah merasa ada tanda-tanda tersebut untuk terus melantunkan syahadat, yang mana syahadat sebagai bekal untuk tetap membawa Islam dan iman sampai akhir hayat atau sampai sakaratul maut memanggil. Lantaran bagi seorang manusia atau hamba yang dijemput kematian sangat dianjurkan tetap beragama Islam, agar kelak merasakan kenikmatan surga dari Allah SWT. Demikian tanda-tanda sakaratul maut dari seorang manusia yang akan bertemu dengan tuhannya. Semoga ummat muslim tetap membawa iman dan Islam dalam kematinnya.

Posting Komentar untuk "Sakaratul Maut dan Enam Tanda dalam Islam"