Irama-Irama dalam Membaca Al-Qur’an
Al-Qu’ran adalah salah satu kitab suci bagi ummat beragama Islam, bagi ummat Islam membaca Al-Qu’an sangat dianjurkan dan bahkan bernilai pahala bagi orang yang membacanya. Anjuran dalam membaca al-qur’an tertulis dalam firman pertama yaitu dalam surat Al-‘Alaq ayat 1-5, dari ayat tersebut sangat jelas betapa pentingnya seorang muslim atau muslimah untuk membaca Al-Qur’an.
Seni membaca ini bisa juga dikenal dengan sebutan An-Naghom fil Qur’an yang artinya adalah cara memperindah bacaan tilawah dalam Al-Qur’an, dengan cara membaca yang baik tersebut maka bacaan Al-Qur’an yang dilantunkan akan terasa indah jika dengarkan. Dan juga perlu diperhatikan juga adalah tajwid dalam tata cara membaca al-qur’an, sembari disandingkan dengan irama-irama dalam melantunkan Al-Qur’an.
Salah satu faktor yang menarik juga ketika seorang qori’ (pembaca) jika menggunankan irama ini bisa memberikan nilai positif terhadap pendengarnya, dan dapat memberikan ketenangan hati. Ketenanga hati disini bisa didapat bukan hanya bagi pendengarnya saja namun juga bagi pembaca Al-Qur’a yang menggunakan irama-irama tersebut.
Ada tujuh cara dan seni dalam membaca Al-Qur’an ini agar merdu dan berirama sesuai dengan bacaan ulama’ terdahulu. Adapun tujuh cara irama tersebut sebagai berikut:
1. Irama Bayyati
Irama bayyati juga dikenal dengan lagu toha, irama ini ditandai dengan suara yang meliuk-liuk, pergesaran nada yang tajam antara turun dan naik yang secara beruntun dan lembut.
Irama bayyati memiliki empat tingkatan nada yang terdiri dari bayyati asli qoror, bayyaati asli nawa, bayyati husaini nwa dan bayyati asli jawab. Juga biasanya irama ini digunakan sebagai irama pembuka dan penutup.
2. Irama Hijaz
Irama hijaz lebih ringan dari irama bayyati, irama hijaz bersifat ringan, cepat dan juga lincah. Irama hijaz juga memiliki pola atau variasi naik dan turun dalam cara melantunkannya.
3. Irama Shaba
Irama ini memiliki sifat yang gerak lagu ringan, namun cenderung lebih mendatar dan bisa menggugah emosi pendengarnya. Irama shaba memiliki irama atau nada yang empat tingkatan, yaitu irama awal maqom shaba, asyiroh atau nawa, ajami atau jawab dan quflah bustanjar.
4. Irama Rast
Irama rast memiliki karakter atau corak yang ringan namun cepat dan irama ini biasanya digunakan dalam kumandang adzan dan imam sholat, irama rast memiliki empat tingkatan juga antara lain: rost awal maqom, rost syabir, rost alan nawa dan rost zanjiran.
5. Irama Jiharkah
Irama atau lagu jiharkah memiliki corak yang khas dengan dilanjutkan dengan nada yang tinggi, irama jiharkah biasanya digunakan untuk lantunan takbiran yang keras. Irama ini memiliki dua tingkatan nada yaitu irama jiharkah nawa dan irama jiharkah jawab.
6. Irama Nahawand
Irama ini memiliki lima tingkatan antara lain: nahawand usaq, nahawand awal maqom, nahawand nakriz, nahawand murokkab dan nahawand jawab. Irama nahawand sering sekali gunakan dalam seni membaca al-qur’an.
7. Irama sika
Irama dengan lagu sika memiliki gerak lembut dan lebih santun, irama ini mempunyai sifat kesesuaian dengan tingkatan saura yang lebih tinggi. Adapaun jebis irama ini memiliki tiga tingkatan yang bisa digunakan yaitu antara lain: iraqi, turki dan variasi raml.
Demikian irama-irama dalam seni membaca Al-Qur’an yang bisa digunakan dalam membaca Al-Qur’an, untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari media seperti youtube dalam hal cara baca dan pebandingan dari tujuh irama diatas, silahkan mencoba!
Posting Komentar untuk "Irama-Irama dalam Membaca Al-Qur’an"