Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Adab Bertetangga dalam Islam

Adab Bertetangga dalam Islam


Adab adalah suatu norma yang mengatur hubungan antar manusia. Dalam kehidupan, segala hal yang kita lakukan memiliki norma-norma yang berusmber dari Al-Qur’an dan Hadis. Seperti adab anak terhadap orang tua, adab murid terhadap guru dan masih banyak lagi yang mengharuskan kita beradab ke sesama manusia. Di lingkungan rumah, yang menjadi hal penting dari sebuah adab bukan hanya dalam ruang lingkup keluarga itu sendiri.

Namun juga harus memperhatikan adab kita terhadap tetangga. Hal ini juga diatur dalam Islam.
Mengutip dare buku Seratus Cerita Tentang Akhlak karya Arif Supriono (2004:179), beberapa hadis yang dikutip mengaitkan adab bertetangga dengan Iman dan kecintaan manusia kepada Allah SWT dan Rasul-nya. Meskipun orang itu banyak beribadah, tetapi orang tersebut sering menyakiti tetangganya maka orang tersebut akan menjadi penghuni neraka. Dan sebaliknya, meskipun orang itu kurang dalam beribadah namun memberi kepada tetangganya tanpa menyakitinya, orang tersebut dinyatakan sebagai calon penghuni surga.

Dalam artikel ini akan menguraikan adab-adab bertetangga, sebagai berikut; Adab-adab Bertetangga dalam Islam Menguti dari buku Pintar 50 Adab Islam karya Arfiani (2019:81-83), sebagai berikut:

1.Tidak Iri pada Tetangga
Keberhasilan atau kemampuan yang tetangga miliki, seharusnya kita turut berbahagia. Bukan malah iri sehingga itu bisa membuat hubungan antar tetangga menjadi tidak baik. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah, yang artinya:
"Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak sempurna keimanan seseorang hingga ia menyukai bagi tetangganya apa yang ia sukai bagi dirinya." (HR Muslim).

2. Tidak Mengganggu Tetangga
Kita sebagai manusia yang beradab, khususnya sebagai umat Rasulullah, kita tidak boleh mengganggu orang lain apalagi mengganggu kenyamanan tetangga kita. Seperti membuang sampah di depan rumahnya, mencemooh tetanga ataupun menggunjing tetangga. Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah bersabda:
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia mengganggu tetangganya."

3. Berbuat Baik Kepada Tetangga
Ketika kita mendapatkan musibah, orang yang pasti menolong kita atau orang yang pertama kita minta pertolongan pasti tetangga kita. Bukan kerabat yang rumahnya jauh dari jangkauan. Maka dari itu, ke sesama tetangga haruslah selalu berbuat baik. Karena orang pertama yang menolong kita pastilah tetangga yang dekat dengan rumah kita.

4. Bersabar Terhadap Gangguan Tetangga
Setiap manusia pasti memiliki keegoisan dalam dirinya. Jadi ketika kita merasa terganggu atau merasa dirugikan oleh tetangga, kita harus bersabar untuk menghadapinya. Menegurnya boleh, asalkan menegur dengan cara yang baik. Dan semakin terpuji jika kita membalas keburukannya dengan kebaikan.

5. Memberi Pertolongan Kepada Tetangga
Seperti di poin tiga yang penulis uraikan, bahwa ketika kita mendapatkan musibah orang pertama yang akan menolong kita adalah tetangga. Maka hukum sebaliknyapun begitu. Kita harus bergerak paling cepat ketika tetangga kita mendapatkan musibah, berikan bantuan tersebut tanpa harus diminta karena itu termasuk hak seorang muslim terhadap saudaranya.

6. Menundukkan Pandangan dari Istri Tetangga
Selanjutnya dalam poin adab terhadap tetangga adalah menundukkan pandangan dari istri tetangga. Tujuannya yaitu untuk menghindari fitnah.

7. Memaafkan Kesalahan Perkataan yang Menyakitkan
Kesalahan dalam diri manusia itu menjadi suatu hal yang alamiah. Maka dari itu ketika tetangga kita melontarkan perkataan yang menyinggung, kita itu harus memaafkannya. Sebab bisa jadi suatu saat kita juga melakukan hal yang sama pada mereka.

Menjaga adab kita terhadap tetangga menjadi suatu keharusan dalam upaya menciptakan lingkungan yang harmonis. Dan hal ini sudah ada di dalam pedoman kita (Al-Qur’an dan Hadis).

Posting Komentar untuk "7 Adab Bertetangga dalam Islam"