Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjual Hasil Panen sayuran hidropOnik

 




Setelah kalian mendalami teknik hidroponik, kalian juga perlu mengetahui bahwa banyak model-model bisnis hidroponik yang telah berhasil berkembang dan menjadi perusahaan besar dikarenakan memiliki jaringan yang luas. Hal yang sama berlaku dalam bidang pertanian. Kalian perlu membangun jaringan pemasok yang luas sehingga tidak terpaku pada satu tempat saja. Misalnya kalian bisa membangun kerjasama dengan para petani di daerah sebab selain membantu bisnis kalian sendiri, kalian juga bisa membantu perekonomian petani daerah. Memang benar bahwa tak selalu ada jaminan sukses untuk bisnis. Tapi kita tahu, bersiap-siap akan membuat peluang itu setidaknya menjadi lebih besar. Lantas bagaimana sih cara membangun jaringan bisnis dalam menjual hasil panen kepada konsumen? 

o          Memperbanyak Kenalan

Mulailah dengan memperbanyak kenalan. Bicaralah pada setiap orang yang ditemui, bahkan yang tidak kalian kenal sekalipun. Jangan membatasi hubungan hanya di lingkungan bisnis saja. Di toko buku, supermarket, bahkan di kereta. Kita tak pernah tahu apa yang akan ditemui. Berbicara dengan banyak orang secara tak langsung juga membantu membangun kepercayaan dirimu. Ingatlah bahwa hal ini akan membantu karirmu kedepannya.

Memang mungkin pada awalnya tidak mudah. Wanita karir sekelas Karren Brady mengakui masih sangat sulit menemukan cara yang tepat untuk membangun jaringan bisnis. Akan tetapi, jika kalian sudah memulainya, kalian akan menyadari dampak positif yang dihasilkan dari membangun jaringan bisnis. Bicaralah pada banyak orang dan biarkan mereka mengenalmu sebab peluang akan selalu ada dimanapun sebab banyak pengusaha yang berhasil membangun jaringan bisnis cukup kuat, berawal dari sebuah perkenalan yang berujung menjadi rekan bisnis yang solid.

Berikut tips sikap yang bisa kalian tunjukkan selama berbasa-basi dengan orang-orang baru yang kalian temui:

o          Selalu Tersenyum. Jangan pernah meremehkan kekuatan senyum karena senyum adalah kunci dari membangun jaringan. Ketika kalian tersenyum, orang akan lebih terbuka dan memberikan respon baik dibandingkan dengan orang-orang yang bermuka masam.

o          Jadilah Pemberani dan berterus terang. Kalian tidak perlu selalu berpura-pura menjadi orang lain. Meskipun kalian mungkin memaksakan senyum, kalian tidak perlu berpura-pura menahan pendapat dan pandangan kalian terhadap suatu hal. jadilah pemberani dalam hal penyampaian isi hati dan pikiran kalian.

o          Hadapi Penolakan. Jangan khawatir terhadap penolakan-penolakan yang mungkin akan alami selama membangun jaringan bisnis. Anggaplah penolakan itu sebuah pengalaman. Lebih baik ditolak, daripada kehilangan kesempatan bertemu seseorang yang menarik untuk diajak berbisnis.

           Selalu bawa kartu nama

Keberadaan kartu nama menjadi senjata utama dalam memperluas jaringan bisnis. Ketika bertemu dengan rekan bisnis yang baru, jangan pernah lupa untuk memberikan kartu nama kepada mereka. Meskipun terlihat sepele, namun dampak yang diperoleh sangatlah besar sebab kartu nama menjadi salah satu identitas yang akan memudahkan orang-orang untuk dapat menghubungimu.

           Ikuti pameran atau bergabung dengan komunitas pengusaha pertanian

 detik.com

Cara ini adalah cara yang cukup efektif untuk membantu membangun jaringan bisnis baru karena ruang tersebut akan memberikan peluang bagimu untuk mengenal banyak pengusaha yang memiliki beragam jenis usaha. Dan siapa tahu salah satu dari mereka bisa menjadi partner (rekan) bisnis yang cukup potensial bagi usaha kalian.

           Lakukan beberapa kegiatan untuk mengenalkan bisnis

Lakukanlah berbagai kegiatan kepada masyarakat luas seperti kegiatan pameran, mempromosikan melalui media massa, atau sesekali memberikan pelatihan bisnis dan seminar yang dibutuhkan masyarakat umum. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut keberadaan bisnismu semakin dikenal banyak orang, dan peluangmu untuk mendapatkan jaringan bisnis baru semakin terbuka lebar.

           Jaga hubungan baik

Jika kalian sudah berhasil membangun beberapa jaringan bisnis, usahakan tetap menjaga hubungan baik dengan orang-orang tersebut sebab kalian tidak tahu, suatu hari mungkin kalian akan membutuhkan bantuannya. Dengan membangun hubungan baik pada semua relasi, jaringan bisnis yang kuat akan terwujud. Pastikan bahwa kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan, agar hubungan yang terbangun semakin solid untuk menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan.

Selanjutnya, mengenali Pelanggan Sayuran Hidroponik

Menjual sayuran hidroponik kerap dikeluhkan oleh sejumlah petani pemula urban farming ini. Sebab, harga sayuran ini berada di atas rata-rata sayuran konvensional yang biasa dijual di pasar tradisional. Namun jika ditekuni dengan baik, menjual sayuran sehat ini ternyata cukup mudah untuk dilakukan.

Sebelum mulai memikirkan mengenai cara memasarkan hasil budidaya sayuran dengan teknik hidroponik, pertama-tama mari kita cari tahu terlebih dahulu, siapa sih pelanggan yang mengonsumsi sayuran hidroponik?

Konsumen sayuran hidroponik rata-rata dari kalangan kelas menengah ke atas. Dari sisi harga sayuran pun lebih mahal dari jenis sayuran biasa. Mereka tertarik pada sayuran hidroponik karena beberapa alasan berikut ini:

1.         Pertama, sayuran hidroponik, dari sisi rasa, terasa lebih manis dan berair karena penanamannya dilakukan dengan media tanam berupa air dan nutrisi.

2.         Kedua, di sisi tampilan, daun sayuran terlihat lebih fresh, lebih besar, dan hijau terang. Inilah yang membedakan dengan jenis sayuran yang ditanam dengan media tanah.

3.         Ketiga, alasan mendasar dan tak kalah penting adalah nilai kesehatan dan kualitas dari hasil tanaman hidroponik.

Ketiga alasan tersebut lah yang membuat kebiasaan mengonsumsi sayuran hidroponik pun pas menjadi pilihan level konsumen menengah ke atas.

Setelah tahu siapa target pasar pembeli sayuran hidroponik, mari kita kenali cara-cara pemasaran yang dapat dilakukan untuk membuat hasil panen kita laris di pasaran. Berikut ini adalah 8  Cara Menjual Sayur Hidroponik dengan Mudah dan Murah. Ingat! Banyak yang sudah berhasil menjual sayur hidroponik dengan harga yang baik. Jadi, kalian pun bisa mengikuti langkah mereka ya.

           Berikan edukasi sayuran hidroponik

Berikan edukasi tentang kelebihan sayur kalian yang kalian tanam, karena tidak ada produk mahal, yang ada hanya produk belum teredukasi. Calon pembeli akan mengira sayur kalian mahal, namun setelah kalian memberikan edukasi kelebihan sayur kalian, mereka akan memahaminya. Yakinkan bahwa produk kalian adalah produk yang lebih baik. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar kita dapat mengedukasi pembeli mengenai hasil panen atau produk kita, yaitu:

1.         Berikan brosur (bisa digital atau non-digital) terkait dengan proses penanaman hidroponik yang sehat, dan ceritakan keunggulan dari metode tersebut.

2.         Berikan label keterangan kandungan zat gizi yang terdapat di dalam sayuran, agar pembeli dapat mengetahui kandungan manfaat dari hasil panen kita.

           Buat merek dan kemasan yang menarik

Tak kenal maka tak sayang, begitulah kata pepatah yang sering kita dengar. Oleh karena itu kita harus membuat orang mengenal produk kita dengan memberikan merek, agar orang-orang dapat lebih tertarik untuk membeli produk kita.

Kesan rapi dan apik yang ditampilkan oleh produk kita juga bisa meningkatkan tingkat kepercayaan dari para pelanggan yang ingin membeli produk kita loh.

           Promosi Online melalui Media Sosial

Tingginya angka pengguna media sosial di Indonesia menjadi salah satu peluang bagi kita untuk bisa memasarkan produk kita dengan lebih mudah ke seluruh penjuru negeri. Oleh karena itu, cobalah pergunakan media sosial seperti facebook, instagram, whatsapp, atau twitter untuk mempromosikan hasil panen kalian.

Dalam memasarkan produk kalian, gunakan selalu kualitas gambar yang bagus dan jelas agar pelanggan dapat melihat dengan jelas. Sertakan juga masa panen dan batas produk layak dikonsumsi agar pelanggan merasa nyaman saat membeli. Lakukan promosi secara terjadwal, bukan tergantung dengan mood dan keinginan. Jadwal tersebut dapat ditentukan dengan mengenali perilaku para pelanggan setia kalian. Sebagai contoh, jika kebanyakan pelanggan kalian adalah ibu rumah tangga, maka jadwalkanlah promosi pada siang atau sore hari saat ibu rumah tangga sudah mulai beristirahat dari pekerjaan domestiknya. Sedangkan jika pelanggan kalian kebanyakan adalah para pekerja, lakukanlah promosi saat jam pulang kerja disaat mereka sudah mulai lebih aktif di sosial media.

           Bercerita kepada orang terdekat

Sebagai petani, kita juga harus bangga untuk menceritakan kesibukan kita dalam memproduksi sayuran kepada orang-orang terdekat kita. Ceritakan kepada tetangga, teman, dan keluarga kalian, bahwa kalian mempunyai sayur dengan kualitas baik yang ditanam sendiri.

Hal tersebut dapat menambah kemungkinan bahwa orang-orang yang ada di dalam lingkungan kalian akan meneruskan promosi yang kalian lakukan ke orang lain disekitar mereka. Tentunya sangat membahagiakan ya jika produk kita dapat dipromosikan secara cuma-cuma berkat promosi dari mulut ke mulut.

           Kerjasama dengan penjual sayur

kalian bisa menitip sayur kalian pada penjual sayur, dan biarkan dia menjual dan uangnya bisa dibayarkan setelah sayur laku terjual. Hal ini bisa menguntungkan bagi kedua pihak ya, karena kalian tidak perlu repot-repot berkeliling untuk memasarkan produk kalian, dan penjual sayur juga tidak perlu repot-repot mencari supplier sayur dengan kualitas baik.

Dengan teknik promosi seperti ini, tentunya kalian harus berbagi keuntungan dengan penjual sayur. Namun keuntungannya, sayur kalian terjual dan produk kalianlah yang akan dicari.

           Memberikan sebagian sayur kepada tetangga

Hal ini ibarat berbagi kebaikan kepada tetangga yang merupakan sifat yang mulia. Dengan kita membagikan sayuran kita ke orang-orang terdekat kita, kedepannya kita juga akan mendapatkan balasan kebaikan. Di sisi lain, dengan berbagi hasil panen ke tetangga, bisa menjadi satu kesempatan untuk promosi. Karena jika tetangga kita menilai bahwa produk yang kita hasilkan baik untuk dikonsumsi, tidak menutup kemungkinan ia akan membeli produk kita atau bahkan menceritakan ke rekan lainnya mengenai produk kita.

Namun yang harus diingat, berikanlah sayuran yang terbaik, dan bukan sayuran sisa yang kalian sendiri tidak menyukainya. Karena bagaimanapun kesan positif akan selalu berdampak positif. Sebaliknya, kesan negatif akan membuahkan dampak negatif. 

           Berani berinovasi

Inovasi akan membuat kalian berbeda dengan penjual yang lainnya, dan kalian akan mempunyai kesan berbeda. Inovasi bisa dalam bentuk pelayanan yang lebih cepat, pengemasan yang lebih menarik, bonus yang lebih menguntungkan, dan lainnya yang bisa kalian kembangkan sendiri.

           Memasukan Produk ke Supermarket

Di pusat perbelanjaan seperti supermarket, sayuran pakcoy, selada, kailan, kangkung, serta bayam merupakan tanaman hasil panen dengan teknik hidroponik yang paling sering kita temui. Warnanya tampak selalu cerah, daunnya segar, hijau, dan menyegarkan mata. Dari tampilan fisik lainnya, kita akan melihat sayuran yang dijual juga bebas dari kerusakan, mulus, tidak berlubang, teksturnya tidak keras, daun tidak layu atau tidak berwarna kuning. Juga bersih dari ulat. Inilah tampilan fisik yang menjadi kriteria sayuran hidroponik bisa masuk ke pasar modern.

Terkait quality control sayuran standar masuk ke supermarket, dari sisi berat per tanaman rata-rata 80 gram. Namun untuk bisa memasukan sayur ke supermarket, kalian harus membekali diri dengan dokumen administrasi legal yang menyatakan bahwa usaha kalian telah terdaftar resmi dan standar pengemasannya lolos uji quality control.

Hal ini tentunya cukup menantang bagi kita yang masih berstatus pemula di dunia hidroponik ini. Oleh karena itu, jika kalian ingin memasok sayur ke supermarket, lakukan riset dan juga persiapan yang lebih mendalam agar bisa lolos dan produk kalian dapat dinikmati oleh para konsumen setia supermarket. 

Sebagai petani hidroponik, kita juga perlu tahu bahwa produk kita bisa dipasarkan kepada masyarakat lain atau konsumen, namun produk yang ditawarkan harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam segmen atau lapisan tertentu. Dalam hal ini, tanaman hidroponik menghasilkan produk berbentuk pangan yang selalu memiliki konsumen. Ketika rekan-rekan memilih benih saat merancang bisnis kalian, kalian mengetahui keuntungan produk yang kalian jual. Keuntungan tersebut harus kalian tonjolkan dalam usaha pemasaran nanti

Pertama tama, kita perlu mengetahui 4 komponen penting dalam pemasaran. 4 komponen ini disingkat sebagai 4P yakni Produk, Price (harga), Place (tempat/pasar), dan Promotion (promosi). Kita akan bahas dari komponen pertama yakni produk.

Komponen kedua adalah Price (harga). Harga adalah nilai yang harus dibayarkan oleh konsumen agar bisa mendapatkan produk yang mereka inginkan. Tentu saja, menentukan harga dari sebuah produk bukan perkara yang mudah, sebab pada dasarnya, harga harus diukur dari nilai yang dirasakan oleh konsumen dari produk yang ditawarkan kepada konsumen. Salah satu cara mudah untuk RSK-wan menentukan harga adalah dengan melihat harga produk yang sama yang kalian tawarkan di pasaran. Namun perlu kalian ingat juga, biasanya harga hasil budidaya tanaman hidroponik sedikit lebih tinggi dari hasil pertanian konvensional karena kualitas yang dihasilkan, jadi jangan menjual produk kalian di bawah harga pasaran ya RSK-wan!

Komponen ketiga adalah place atau tempat penjualan atau target pemasaran. RSK-wan perlu tahu bahwa proses sebuah produk untuk dapat sampai ke tangan konsumen mengalami proses yang cukup panjang, salah satunya adalah proses menentukan target yang tepat untuk melakukan penjualan produk dan bagaimana membuat produk tersebut mudah dijangkau oleh target pasarnya (atau availability and visibility). Pasar yang dimaksud disini adalah sekelompok masyarakat yang kita sasar, misalnya target pasar kita adalah restoran-restoran yang memerlukan bahan makanan segar. Tentunya untuk mendapat kesimpulan siapa target pasar kita tidak mudah. Maka dari itu, karena prosesnya yang panjang, kita akan membahas cara menentukan target di bagian selanjutnya ya!

Komponen terakhir adalah promotion atau strategi memasarkan produk. Promotion adalah cara yang dilakukan pengusaha untuk memperkenalkan produknya yakni dengan cara mengkomunikasikan produknya dengan target pasar. Dalam menyusun rencana pemasaran, Pengusaha perlu mempertimbangkan biaya promosi berdasarkan rancangan produk yang akan dijual ke target pasar.

Menentukan Target Pemasaran

Sebagai petani hidroponik yang tertarik memasarkan produknya, tentunya kalian ingin produk kalian dapat laku di pasaran, kan. Maka dari itu, kalian perlu tahu bahwa berjualan tanpa menyasar target pasar spesifik akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menghasilkan untung yang optimal. Bahkan, pemasaran yang sudah dilakukan dengan sedemikian rupa saja tak selalu bisa memberikan hasil yang maksimal, apalagi tanpa perencanaan bukan?

Biasanya, pemasaran yang direncanakan bisa jadi tidak menghasilkan hasil yang maksimal karena kita salah menarget pasar sebab jika kita kurang tepat sasaran dalam menargetkan konsumen, pemasaran akan menjadi sia-sia. Maka dari itu, dalam memasarkan produk, kita harus temu kenali dulu, siapa sih target pemasaran kita.

Target pemasaran atau target pasar adalah kelompok pelanggan yang menjadi sasaran bisnis. Sebagai penjual, kita harus melakukan pendekatan yang tepat sasaran kepada pelanggan atau pembeli agar kelompok konsumen tersebut membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

           Mengenali Target 

Di tahap pertama ini, RSK-wan harus mengetahui identitas yang akan menjadi target kalian, misalnya berapa usia target rata-rata, jenis kelamin, latar belakang sosial budaya, dan status ekonominya yang nantinya akan berpengaruh pada daya belinya. Menentukan target ini berkaitan dengan barang dan jasa apa yang akan dijual. Dalam hal produk hidroponik, pasar yang tepat bisa berupa ibu-ibu rumah tangga, restoran yang membutuhkan pemasok, dan lainnya. Kalian perlu tentukan nih, ibu-ibu di rentang usia mana dan dari sosial ekonomi mana yang akan kalian sasar? atau restoran ukuran seperti apa dan di mana yang kalian sasar?

           Melihat mana yang Sedang In atau Trend di Kalangan Konsumen

Di tahap ini, kalian perlu mencari tahu apa yang sedang hits di kalangan para target pasar yakni si ibu-ibu dan restoran. Hal ini bisa kalian lakukan dengan ikut bergabung di forum-forum yang ada di media sosial atau situs tertentu. Dari sini kalian bisa tahu bagaimana kebutuhan dari target pasar saat ini dan apa yang bisa menjadi nilai jual pada kalangan itu. Selain forum tersebut, kalian juga bisa langsung menanyakan kepada kelompok ibu-ibu yang biasanya membeli sayuran di tukang sayur keliling atau restoran yang ada di dekat rumah. kalian akhirnya juga dapat menyesuaikan membuka toko offline kecil-kecilan di rumah dan tidak hanya mengandalkan penjualan online. Atau misalnya, sejak pandemi, ada banyak komoditas yang fokus berjualan sayuran dan buah-buahan, kalian juga bisa mencari tahu bagaimana cara memasarkan produk kalian di komoditas tersebut.

Kalian juga dapat mencari tahu “Bagaimana kompetitor kalian menjual produknya?”. Dari sini kalian bisa tahu kelemahan kompetitor dan menentukan produk yang dikemas lengkap dengan kelebihan yang mampu menjawab kebutuhan konsumen. Pada saat melakukan pemasaran, kalian sudah yakin dengan kelebihan produk dan siap “membidik” para konsumen-konsumen tersebut.

           Pahami Perilaku Target

Memahami perilaku konsumen juga sangat penting. Perilaku konsumen bisa meliputi bagaimana cara dia belanja, kecenderungan barang-barang apa yang dibelinya, serta apa passion mereka ketika berbelanja.

Tipe konsumen juga perlu kalian ketahui, apakah mereka tipe konsumen yang lebih suka membeli secara online atau datang langsung ke toko. Dengan mengetahui perilaku konsumen, kalian tak hanya bisa menentukan target pasar, tapi juga mampu mengetahui apa yang perlu ditingkatkan untuk memberikan layanan yang menjual dan maksimal.

Misalnya jika kecenderungan perilaku target kalian sasar lebih fokus melihat warna buah saat pertama kali membeli, maka packaging yang kalian gunakan lebih baik menggunakan kemasan yang transparan, bukan?

           Menonjolkan Kelebihan Produk yang akan dijual

Setelah mengetahui kekurangan-kekurangan kompetitor, kini saatnya kalian muncul dengan produk yang memberikan inovasi-inovasi dan produk yang dibutuhkan pembeli. Inovasi produk bisa berupa packaging yang menarik, jenis produk, atau strategi pemasaran seperti diskon yang digunakan siap menjawab kebutuhan pasar. 

           Kaji Ulang Keputusanmu

Setelah semuanya selesai dan sebelum memulai eksekusi kegiatan pemasaran, ada baiknya kalian mengkaji ulang tentang keputusan yang sudah kalian ambil RSK-wan. Coba tanyakan pada diri kalian apakah keunikan produk yang akan kalian jual? apakah sudah memenuhi kebutuhan pasar? apakah harga yang RSK-wan tawarkan sudah sesuai dengan target pasar, dan sudah tepatkah target pasar yang RSK-wan tentukan?

Kembali lagi, dalam memasarkan produk dan jasa yang akan kalian jual, kalian harus mampu menjawab kebutuhan konsumen dan memiliki nilai lebih dari kompetitor. Hal ini akan membantumu dalam melakukan pemasaran dengan lebih terfokus. Pemasaran yang dilakukan secara random dengan barang dan jasa yang kurang terspesifikasi akan memberikan hasil yang kurang maksimal.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana pemasaran. Karena ada komponen-komponen penting yang wajib masuk didalamnya. Dalam merencanakan pemasaran (atau marketing plan),  fokus utamanya ini tidak hanya pada pengembangan diri, namun juga harus mencakup data lawan usaha atau bisa disebut pesaing, produk apa yang diinginkan konsumen, dan mengenai kelebihan serta kelemahan pesaing yang bisa dimanfaatkan.

Dalam suatu rencana pemasaran, ini berperan sebagai suatu alat yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan. Sebuah organisasi atau bisnis yang ingin sukses dalam pasar membutuhkan perencanaan pemasaran untuk menyebarluaskan jangkauan ke dalam target pemasaran. Sehingga tahu tentang target pasar yang akan dibidik. Untuk itu ada beberapa langkah dalam menyusun marketing plan.

 

           Lakukan Analisis Situasi

Utamanya adalah melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT berperan penting dalam proses pemetaan sebuah peluang permasalahan usaha. Sehingga kita dapat mengetahui permasalah yang akan muncul di pasar, serta membuat perkiraan tentang kematangan bisnis kita dalam proses pencapaian pemasaran.

Analisis SWOT akan menilai kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) bisnis hidroponik kita, yakni

1.         Kekuatan (strengths), yakni meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional yang positif sehingga bisa membantu bisnis kita mencapai tujuannya dan melayani pelanggan.

2.         Kelemahan (weaknesses), yakni meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa bisnis kita

3.         Peluang (opportunities), merupakan faktor atau tren yang menguntungkan dari lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan.

4.         Ancaman (Threats), merupakan faktor dari lingkungan eksternal yang dapat menguntungkan dan menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan.

           Tujuan Serta Sasaran Harus Terbentuk

Setelah analisis SWOT terbentuk, maka selanjutnya membentuk sebuah tujuan marketing dan membidik target pemasaran. Permisalan yang bisa diambil adalah perusahaan tahu mengenai informasi siapa serta kemana produk harus dipasarkan.

Setelah tahu kemana arah tujuannya, maka langkah selanjutnya adalah menyusun strategi guna mencapai target yang telah ditentukan. Penyusunan sebuah strategi sangatlah penting karena memiliki peran sebagai penimbang. Penimbang yang dimaksud adalah sebagai alat untuk meminimalisir anggaran yang dikeluarkan serta usaha yang diperlukan dalam berpromosi. Jika hal tersebut dicanangkan maka tentu saja, hasilnya akan lebih maksimal.

           Menyusun strategi dan Program Berkelanjutan

Setelah tujuan dan target telah dibentuk, maka langkah akhir yang harus dilakukan adalah membuat sebuah strategi dan program. Strategi sendiri merupakan daya kemampuan sebuah usaha dalam menciptakan sebuah tindakan berjangka waktu panjang. Setelah semua terlaksana, yang perlu dilakukan adalah membuat sebuah program berkelanjutan, sehingga tidak akan diam ditempat.

Strategi pemasaran dapat disusun dengan merancang pendekatan-pendekatan yang bisa kita gunakan ketika mendekati target pasar kita. Buatlah strategi pemasaran secara detail mulai dari media strateginya (brosur, media sosial, dan lainnya), cara pemasarannya (pemilihan slogan bisnis), hingga cara-cara menarik perhatian seperti menggunakan promo atau kegiatan tertentu.

Setelah RSK-wan merencanakan pemasaran, teman-teman perlu memanajemen risiko dari pemasaran itu sendiri. Sebelum itu, teman-teman perlu mengingat kembali apa itu manajemen risiko. Manajemen risiko  adalah  cara-cara  yang  digunakan  manajemen  untuk  menangani  berbagai permasalahan    yang    disebabkan    oleh    adanya    risiko. Maka dari itu, RSK-wan perlu mengetahui risiko-risiko dari pemasaran terlebih dahulu. Risiko-risiko yang dapat terjadi dalam pemasaran adalah :

           Persentase Biaya Promosi

RSK-wan perlu perhatikan, seberapa besar persentase biaya promosi yang akan dilakukan pada bisnis. Jangan sampai jumlahnya melebihi total profit yang diperoleh perusahaan dalam satu tahun atau kurun waktu tertentu. Cobalah untuk membagi biaya promosi dengan total penjualan lalu dikalikanlah dengan 100% untuk mendapatkan indikator yang sesuai.

           Tingkat Penjualan

Kalian perlu melihat bagaimana tingkat penjualan yang dihasilkan dari suatu pemasaran. Bukanlah hal yang mustahil jika biaya pemasaran yang digunakan lebih besar daripada penjualan yang dihasilkan. Maka dari itu, RSK-wan perlu mempertimbangkan faktor risiko ini juga

           Indeks Kepuasan Konsumen

Indikator penting lainnya saat menjalankan sebuah bisnis adalah mengenai kepuasan atau ketidakpuasan konsumen. Hasil ini dapat kalian peroleh dengan melakukan survei kepuasan pelanggan baik melalui pos, telepon maupun wawancara pribadi.

           Rasio Produktivitas Volume Penjualan

Selain itu, RSK-wan juga sebaiknya melakukan perbandingan antara jumlah pendapatan kotor dengan jumlah petugas sales yang dipekerjakan. Hal ini akan membuat kalian mendapatkan rasio produktivitas untuk meningkatkan penjualan secara efektif. Dengan memahami beberapa hal di atas, kalian dapat mengetahui peluang risiko yang akan terjadi pada bidang pemasaran. Dengan begitu, kalian akan dapat mengatasinya sebelum hal-hal yang berisiko tersebut terjadi. Setelah RSK-wan sudah mengetahui risiko pemasaran, kalian bisa memanajemen risiko dengan Setelah  semua  risiko  diukur  baik  probabilitasnya  maupun  dampaknya, maka  selanjutnya  yang  dilakukan  adalah  membuat  peta  risiko.  Peta  risiko  adalah gambaran  tentang  posisi  risiko  pada  suatu  peta  dari  dua  sumbu  yaitu  sumbu vertikal   menggambarkan   probabilitas   dan   sumbu   horizontal   menggambarkan dampak.

Probabilitas  atau  kemungkinan  terjadinya  risiko  dapat dibagi  ke  dalam  dua  bagian  besar  yaitu  kemungkinan  besar  dan  kemungkinan kecil. Demikian juga dampak risiko dapat dibagi ke dalam dua bagian besar yaitu dampak  besar  dan  dampak  kecil.  Batas  antara  kemungkinan  besar  dan  kecil ditentukan oleh pengusaha Maka dari itu, sebelum   risiko   terjadi   harus   ada   cara-cara   preventif   yang   dilakukan sedemikian   rupa   agar risiko-risiko   yang   berada   pada   kuadran   I   dan   II  yang probabilitas  atau  kemungkinan  terjadinya  besar. dapat dikendalikan

Posting Komentar untuk "Menjual Hasil Panen sayuran hidropOnik"