Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesalahan Pemula dalam Bisnis Hidroponik dan Cara Mengatasinya

    Dengan banyaknya keuntungan dan manfaat yang ada, hidroponik tentu menjadi lahan bisnis yang sangat menggiurkan. Akan tetapi, banyak pemula-pemula yang merasa mampu untuk memulai bisnis hidroponik tanpa persiapan yang cukup. Hal ini tentunya sangat berbahaya karena nantinya dapat menyebabkan kerugian yang besar bahkan hingga hilangnya modal. Untuk itu, sebelum kita membahas mengenai kesalahan-kesalahan yang sering terjadi, mari kita bahas tentang hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memulai bisnis hidroponik tersebut.

 

           Modal awal yang dibutuhkan besar

Meskipun bisnis hidroponik merupakan bisnis yang murah, modal awal untuk memulai bisnis hidroponik bisa dibilang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan kita harus menyiapkan biaya untuk wadah, operasional, bibit, dan biaya sarana prasarana lainnya. Akan tetapi, modal untuk memulai bisnis hidroponik dapat ditekan dengan cara membuat kebun hidroponik dengan skala kecil. Dengan membuat model kebun hidroponik menggunakan pipa PVC, modal awal yang dikeluarkan bisa ditekan hingga Rp 1 juta hingga Rp1,5 juta saja. Ukuran kebun pun bisa beragam, apabila dimanfaatkan sebagai hobi dan memenuhi kebutuhan sayur rumah maka ukuran yang disarankan adalah 1x4 meter.

           Perangkat pemeliharaan metode hidroponik yang langka

Metode tanam hidroponik masih jarang dilakukan oleh masyarakat, karena hal itulah maka alat-alat pendukung untuk menanam hidroponik juga masih sulit dicari di pasaran, terutama juga karena masih sedikitnya ahli hidroponik yang ada. Untuk menangani hal tersebut, kita dapat memanfaatkan toko-toko online untuk mencari alat yang kita butuhkan. Selain itu, kita juga dapat mengikuti forum komunitas hidroponik di kota kita ataupun forum komunitas hidroponik skala besar untuk mengetahui info-info terkait hidroponik dan juga kebutuhan-kebutuhan pendukungnya.

           Butuhnya ilmu dan keterampilan yang lebih

Apabila dibandingkan dengan metode tanam konvensional menggunakan media tanam tanah, hidroponik tentu memiliki tantangan tersendiri. Selain itu, hidroponik yang baru saja booming beberapa tahun terakhir juga menyebabkan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat masih terbatas. Terdapat beberapa keterampilan utama yang diperlukan sebelum memulai bisnis hidroponik di antaranya adalah

           Kemauan untuk belajar

Kemauan untuk belajar harus dimiliki pada kita yang ingin memulai bisnis hidroponik. Bertanam hidroponik memiliki ilmunya tersendiri, sehingga apabila ilmu tersebut dipelajari dengan benar, maka hasil penanaman hidroponik yang dilakukan seseorang akan memuaskan.

           Inisiatif pengadaan peralatan

Selain kemauan untuk belajar, kita harus memiliki inisiatif dari diri sendiri untuk mencari tahu dan mengadakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam metode penanaman hidroponik. Tidak semua alat hidroponik harus didapat dengan membeli, bahkan barang-barang bekas seperti botol bekas pun bisa digunakan sebagai alat bisnis hidroponik.

           Terus mencoba dan pantang menyerah

Menanam hidroponik untuk pertama kalinya tentu akan menghasilkan hasil yang bervariasi, bisa jadi hasilnya memuaskan, bisa juga hasilnya adalah kegagalan. Jika kita belum berhasil, maka jangan menyerah dan teruslah untuk mencoba, belajarlah dari kesalahan-kesalahan sebelumnya dan terus kembangkan bisnis hidroponik yang kita miliki!

           Membutuhkan ketelitian ekstra

Dalam bercocok tanam dengan metode hidroponik, kita harus benar-benar memperhatikan serta mengontrol nutrisi yang diberikan pada tanaman hidroponik, termasuk di antaranya adalah kadar keasaman pH.

           Risiko penyebaran penyakit sangat tinggi

Pada hidroponik dengan sistem tertutup, aliran nutrisi diberikan secara sirkulatif yang menyebabkan tingginya tingkat penularan patogen atau pun penyakit-penyakit lainnya yang ada pada sayuran hidroponik. Untuk mengatasi hal tersebut maka dapat dilakukan penggantian ekosistem air secara berkala, selain itu dapat pula dengan melakukan pengecekan secara rutin terhadap sayuran-sayuran hidroponik.

           Tingkat persaingan yang cukup tinggi di pasaran.

Trend hidroponik meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menyebabkan suplai di pasaran meningkat drastis dibandingkan dengan peningkatan permintaan dengan peningkatan yang kecil. Untuk mengatasi hal ini pastikan kita memiliki produk hasil hidroponik yang unik dan juga menjual. Selain itu, pastikan juga bahwa kualitas hasil tanaman hidroponik kita merupakan kualitas terbaik. Tidak berhenti di situ, kita juga dapat memanfaatkan strategi pemasaran dan juga promosi yang unik untuk menggaet pelanggan lebih banyak lagi. Inovasi menggunakan sosial media ataupun toko jual beli online dapat dilakukan guna meningkatkan keuntungan yang bisa didapatkan dari bisnis hidroponik.

Selain hal-hal yang perlu diperhatikan di atas, penggiat bisnis hidroponik seringkali melakukan kesalahan-kesalahan yang dapat menyebabkan efek negatif bagi bisnis yang dimiliki. Kesalahan-kesalahan tersebut sering kali terjadi pada orang-orang yang baru saja ingin terjun ke bisnis hidroponik. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa penggiat hidroponik yang telah memiliki pengalaman pun dapat mengalami kesalahan yang sama. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dan harus kita hindari antara lain adalah:

           Keinginan untuk menanam semua jenis tanaman

Seringkali orang-orang yang ingin terjun dan memulai bisnis hidroponik beranggapan bahwa semakin bagus untuk menanam berbagai jenis sayuran tanaman secara bersamaan. Akan tetapi, setiap tanaman memiliki kebutuhan nutrisi dan air yang berbeda. Selain itu, variasi jenis tanaman juga akan mempengaruhi teknis perawatan hingga waktu panen. Oleh karena itu, ada baiknya bagi kita untuk memilih satu jenis tanaman dan memahami karakter tanaman tersebut sebelum menyemai bibit.

           Tidak memberikan cukup sinar matahari

Tanaman dan sinar matahari merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan termasuk juga tanaman dengan metode tanam hidroponik. Sinar matahari dibutuhkan tanaman untuk berfotosintesis dan terus tumbuh. Hal ini juga menjadi kesalahan dalam menanam tanaman hidroponik yang sering ditemui. Dalam beberapa kasus, beberapa orang mengira bahwa metode tanam hidroponik tidak memerlukan sinar matahari. Anggapan ini merupakan kesalahan fatal karena dapat menyebabkan tanaman rusak dan mati.

           Tidak memiliki jadwal tanam

Sebelum memutuskan menanam dengan teknik hidroponik, kita harus memperhitungkan jadwal tanam. Perhitungan jadwal tanam penting untuk mengisi instalasi hidroponik yang ada. Tidak memerhatikan jadwal tanam akan menyebabkan ketidaktepatan waktu panen dan penyemaian selanjutnya. Ketika waktu pindah tanam tiba, maka benih yang tidak mendapatkan tempat akan terbengkalai dan menjadi mati. Untuk menanggulangi hal tersebut, maka langkah yang dapat diambil adalah menanam benih lebih banyak dibandingkan dengan rasio lahan yang ada. Selain itu, jadwal tanam yang seringkali tidak diperhatikan adalah kecocokan antara jenis tanaman yang ingin ditanam dengan kondisi musim yang sedang berlangsung. Ada tanaman yang cocok ditanam saat musim kemarau dan ada pula tanaman yang cocok ditanam saat musim hujan. Mengetahui jenis tanaman yang cocok pada musim tertentu dapat mengurangi risiko gagal panen yang mungkin terjadi.

           Menyemai benih terlalu banyak

Salah satu kesalahan yang cukup umum terjadi selanjutnya adalah penyemaian benih terlalu banyak. Banyak pemula di bisnis hidroponik yang menganggap bahwa semakin banyak benih yang ditanam maka semakin tinggi kesempatan untuk memiliki tanaman hidup hidroponik dan profit yang tinggi dari hasil panen. Namun, yang terjadi adalah benih yang terlalu banyak akan menyebabkan kompetisi untuk memperebutkan nutrisi, air, dan juga lahan hidup antar tanaman. Hal ini akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman-tanaman tersebut dan dapat menyebabkan beberapa tanaman mati. Untuk menanggulangi hal tersebut, kita dapat menanam benih dengan memberikan jarak satu sama lain.

           Mencoba semua sistem hidroponik

Terdapat banyak sekali ragam sistem hidroponik yang telah dikembangkan, bahkan untuk satu sistem hidroponik itu sendiri biasanya terdapat banyak variasinya. Tidak sedikit pemula hidroponik yang ingin mencoba semua jenis sistem hidroponik beserta variasinya. Hal ini tentunya akan menyebabkan pembengkakan modal yang diperlukan karena setiap sistem dan variasi tentunya memiliki kebutuhan alat yang berbeda juga. Maka dari itu, sebaiknya tentukan sistem hidroponik dari awal dan jalankan sistem tersebut hingga proses panen nantinya selesai.

           Meramu nutrisi hidroponik sendiri

Seringkali pemula ingin berkreasi untuk meramu nutrisi hidroponiknya sendiri. Akan tetapi, hal ini merupakan salah satu hal yang harus dihindari. Sebagai seorang pemula, tentunya pengetahuan mengenai teknik-teknik meramu, komposisi, dan juga kebutuhan nutrisi masih sangat kurang. Untuk itu demi mengurangi kerugian-kerugian yang dapat terjadi maka sebaiknya gunakan pupuk-pupuk yang sudah cukup sering digunakan oleh banyak orang.

 

Setelah mengetahui kekurangan dan juga kesalahan umum yang sering terjadi pada bisnis hidroponik, kali ini RSKawan akan belajar mengenai tips-tips yang dapat dimanfaatkan dalam memulai bisnis hidroponik.

           Mulai dengan peralatan sederhana

Dengan semakin majunya kreativitas yang dimiliki oleh penggiat hidroponik, sudah sangat banyak contoh-contoh kebun hidroponik yang dimulai dari alat-alat sederhana seperti limbah botol, baskom nasi, hingga styrofoam bekas bungkus makanan. Memulai bisnis hidroponik dari peralatan sederhana tentunya dapat menekan biaya modal awal serta tidak menyebabkan kekecewaan yang mendalam apabila penanaman tersebut gagal. Sebagai seorang pemula, tentu kita perlu memahami bahwa semua hal dimulai dari hal sederhana dan kecil terlebih dahulu.

           Bergabung di forum

Seperti yang telah dijelaskan di atas, mengikuti forum-forum hidroponik memiliki manfaat yang tidak ternilai harganya. Selain mendapatkan informasi-informasi seputar hidroponik, kita juga dapat bertanya terhadap orang-orang yang sudah memiliki jam terbang tinggi di bidang penanaman hidroponik untuk menjawab semua pertanyaan dan keraguan kita.

           Buat rencana yang jelas

Perencanaan dalam bisnis hidroponik memiliki arti bahwa kita mengetahui nutrisi, penyinaran, persyaratan, dan peralatan untuk menumbuhkan jenis tanaman yang kita inginkan. Buatlah daftar hal-hal yang diperlukan dalam keseluruhan proses menanam hidroponik dan buatlah linimasa penanaman hidroponik dari mulai penyemaian benih hingga proses panen dan juga penjualan.

           Pilih tanaman yang mudah

Selain peralatan yang sederhana, kita juga perlu untuk memulai dari tanaman-tanaman yang perawatannya tidak terlalu sulit. Tanaman-tanaman yang disarankan untuk memulai bisnis hidroponik adalah tanaman yang mudah dan sering dikonsumsi seperti sawi. Sawi adalah salah satu tanaman sayur yang perawatannya tidak terlalu sulit. Sawi juga bisa dimanfaatkan untuk beragam masakan atau sebagai pelengkap bumbu.

           Pilih area yang terkena sinar matahari langsung

 



Dalam menanam hidroponik, tidak perlu kita mencari lahan yang sangat luas. Bahkan di area kecil seperti sepetak kamar sudah dapat dimanfaatkan untuk memulai menanam hidroponik. Akan tetapi, ada hal yang perlu diperhatikan dalam memilih tempat yaitu pancaran sinar matahari. Metode tanam hidroponik, selayaknya metode tanam konvensional tentu masih memerlukan peran matahari sebagai sumber energi untuk sayuran berfotosintesis. Pastikan sayuran-sayuran hidroponik minimal memiliki waktu terpapar sinar matahari selama 3 jam setiap harinya. Namun, apabila memungkinkan, tempatkanlah tanaman-tanaman hidroponik tersebut pada area yang terkena paparan sinar matahari secara langsung sepanjang hari.

           Pilih nutrisi yang tepat

Kawan harus tahu kebutuhan nutrisi dari tanaman yang akan ditanam dalam proses penanaman hidroponik. Ketahuilah secara terperinci tentang seberapa banyak nutrisi yang dibutuhkan dan juga apa saja kandungan-kandungan yang baik untuk tanaman tersebut.

           Periksa kesehatan akar

Kesehatan akar sangat penting bagi tanaman hidroponik. RSKawan sebaiknya memeriksa secara rutin dan berkala akar dari tanaman hidroponik untuk menghindari kerusakan pada tanaman. Pastikan tidak ada kerusakan karena tanaman mengambil nutrisi yang dibutuhkan dari akar.

           Sterilkan tanaman

Seringkali para pemula di bisnis hidroponik cepat menyerah karena tanaman hidroponiknya membusuk saat direndam air. Untuk itu, sebelum kita mulai mengembangkan tanaman tersebut, pastikan kita telah membersihkan pangkal batang tanaman dengan sempurna. Sebagai contoh adalah sisa daun bawang yang dijadikan bibit. Jika area sekitar akar kurang bersih, maka tanaman akan membusuk.

Posting Komentar untuk "Kesalahan Pemula dalam Bisnis Hidroponik dan Cara Mengatasinya"